Langsung ke konten utama

Macam-Macam Bahaya Bencana Gunung Api Patut Kita Waspadai

Kekayaan alam di Indonesia tidak bisa disebut sedikit. Mulai dari flora khas yang hanya bisa di temukan di Indonesia. Sampai fauna yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Namun, Indonesia juga merupakan salah satu negara penghasil tambang terbesar di dunia. Hal tersebut tidak dapat di pungkiri karena potensi cadangan mineral yang dimiliki Indonesia cukup tinggi. Pernah tidak anda berpikir, mengapa Indonesia bisa memiliki banyak sekali potensi hasil pertambangan?

Sumber : borneo24.com
Indonesia berada pada jalur seismik yang dikenal dengan istilah Ring of Fire. Hal tersebut menjadikan wilayah indonesia dapat menumbuh dan kembangkan gunung api. Ring of Fire yang bisa dipanggil dengan Circum-Pacific Belt merupakan rangkaian gunung berapi sejauh 40.000 km dan memiliki situs aktif seismik yang membentang di Samudra Pasifik.

Menurut National Geographic, Cincin Api mempertemukan banyak titik lempeng tektonik, termasuk Eurasia, Amerika Utara, Juan de Fuca, Cocos, Karibia, Nazca, Antartika, India, Australia, Filipina, dan lempeng lain yang lebih kecil, yang semuanya mengelilingi Lempeng Pasifik yang besar.

Lempeng bergerak satu sama lain. Saling menumbuk dari atas dan bawah, menyebabkan pergerakan palung yang kemudian mengaktifkan gunung api. Berdasarkan pembahasan tadi, apa betul gunung api menguntungkan bagi Indonesia? 

Bahaya Gunung Api bagi Indonesia

Berada pada wilayah Ring of Fire tersebut menjadikannya memiliki potensi tinggi bahaya letusan. Dilansir dari BNPB, Indonesia memiliki 127 gunung api aktif yang terbentang dari barat hingga timur Indonesia. 

Wilayah Ring of Fire | Sumber : wpcdn.us
Bahaya gunung api dikategorikan menjadi tiga yaitu bahaya primer (bahaya secara langsung), bahaya sekunder (bahaya secara tidak langsung), dan bahaya kolateral (bahaya lain yang dipicu gunung api).

1. Bahaya Primer 

bahaya primer atau bahaya langsung dari peristiwa letusan gunung api. Bahaya yang dimaksud seperti aliran awan panas, lahar letusan atau lumpur panas, jatuhan piroklastik atau hujan abu, leleran lava dan gas vulkanik beracun. Kita dapat melihat fenomena ini seperti saat letusan hebat Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah pada 2010 lalu. Bahaya primer tersebut tidak hanya merusak apa pun lanskap wilayah lereng tetapi juga menelan korban jiwa.

Letursan Gunung Merapi tahun 2010 | sumber : akcdn.detik.net.id

2. Bahaya Sekunder

Bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung dari letusan. Bahaya ini merupakan lahar hujan. Lahar hujan maupun endapan material erupsi pada puncak dan lereng yang terbawa oleh hujan. Peristiwa melajunya endapan material berupa lumpur dan bahkan batu besar dapat mengubah topografi sungai dan merusak infrastruktur. Bahaya lain dari jenis bahaya sekunder adalah banjir bandang dan longsoran vulkanik. 
Banjir lahar di Kaliurang | sumber : voi.id
Bahaya ini dapat berdampak serius, seperti saat banjir lahar hujan yang merusak jaringan pipa air bersih di sekitar wilayah Kaliurang Barat, Sleman, DIY, pada awal Februari 2021.

3. Bahaya Kolateral

bahaya kolateral atau bahaya lain yang dipicu dampak letusan gunung api. Bahaya ini dapat memicu Gerakan tanah pada tubuh gunung, penyakit endemik, kelaparan dan bahkan tsunami. 

Contoh bahaya kolateral yang pernah terjadi di Indonesia saat tsunami menerjang beberapa kawasan di Provinsi Banten akhir tahun 2018. Letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menyebabkan fenomena tsunami yang melanda daerah pesisir Banten dan Lampung. 


Letusan Gunung Anak Krakatau tahun 2018 | sumber : itb.ac.id
Melalui bahaya yang dijelaskan tadi. Penting bagi masyarakat Indonesia untuk berada pada kondisi kesiapsiagaan, khususnya bagi mereka yang menghadapi ancaman gunung api tersebut. Sehingga, segala upaya mengurangi resiko bencana gunung api berupa mitigasi, perlu dikembangkan lagi. 

Sekian materi kami sampaikan. Semoga infomasi ini dapat membantu anda untuk memahami gunung api dan bahayanya bagi masyarakat Indonesia.

Postingan populer dari blog ini

Langkah-Langkah Mitigasi Bencana Gunung Api

Bencana bisa terjadi kapan saja tanpa pemberitahuan. Karena itu, Anda harus siap kapan saja, di mana saja. Bagaimana cara-nya? Caranya yaitu dengan melakukan mitigasi. Sumber : mui.co.id Mitigasi Bencana Mitigasi adalah sebuah upaya penanggulangan bencana yang dilakukan untuk mengurangi resiko dan dampak kerusakan saat bencana baik itu bencana alam, bencana ulah manusia dalam suatu negara atau Masyarakat. Bencana alam dan non-alam dapat terjadi kapan saja, di mana saja, menyebabkan kerusakan properti dan cedera pribadi. Sebagaimana telah disebutkan dalam penjelasan tentang pentingnya mitigasi di atas, tujuan utama mitigasi adalah untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Indonesia memiliki lebih dari 500 gunung berapi, sekitar 126 di antaranya adalah gunung berapi aktif, 7 di antaranya sering meletus. Karena itulah kita harus mengetahui langkah langkah dalam menghadapi bencana gunung meletus Langkah-langkah Mitigasi. Sumber : Ulet Ifansasti | Getty Images Langkah persiapan yang harus...